Ingin Selalu Dijaga oleh Allah? Amalkan Adab & Doa Keluar-Masuk Rumah Berikut Ini!

Doa Keluar Rumah dan Doa Masuk Rumah. Ketika seorang muslim keluar dari rumahnya dan naik kendaraan, baik untuk mencari rezeki maupun aktivitas kebaikan lainnya.

Maka hendaknya memperhatikan adab-adab ketika keluar rumah sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Hal ini sangat penting untuk diketahui dan diamalkan oleh seorang muslim seperti Anda, agar aktivitas maupun perjalanan Anda dari mulai meninggalkan rumah sampai dengan masuk rumah kembali, diberikan keselamatan dan perlindungan oleh Allah Ta’ala.

Di artikel ini Anda akan mempelajari mengenai adab, dzikir dan doa dari mulai keluar rumah sampai dengan masuk rumah kembali.

Oke. Tanpa berlama-lama lagi, silahkan Anda simak pembahasannya berikut ini.

Adab dan Doa Keluar Rumah

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan seorang muslim berupa adab, dzikir dan doa ketika keluar rumah dengan tujuan demi keselamatan muslim tersebut, agar dicukupkan keinginan dan kebutuhannya serta dijaga dari segala keburukan dan bencana.

Berikut 3 adab serta doa keluar rumah yang bisa Anda amalkan dalam keseharian Anda ketika Anda keluar rumah untuk mencari rezeki maupun untuk aktivitas lainnya.

1. Shalat dua rakaat sebelum keluar rumah

Shalat dua rakaat termasuk hal yang dapat menjaga Anda dari ketergelinciran, keburukan dan musibah. Hal tersebut berdasarkan sabda Nabi :

“Jika engkau keluar dari rumahmu, maka shalatlah dua rakaat, niscaya dua rakaat tersebut akan melindungimu dari keburukan-keburukan di luar. Jika kamu masuk rumahmu, maka shalatlah dua rakaat, niscaya dua rakaat tersebut akan melindungimu dari keburukan-keburukan di dalam.” [HR. Al-Bazzar dalam Sunan-nya]

2. Membaca doa keluar rumah

Adapun bacaan doa keluar rumah dan artinya yang dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika keluar dari rumahnya, yaitu :

بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

Bismillahi, tawakkaltu ’alallah, laa haula wa laa quwwata illaa billaah

“Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.”

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan keutamaan doa ini,

إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ فَقَالَ بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، قَالَ: يُقَالُ حِينَئِذٍ: هُدِيتَ، وَكُفِيتَ، وَوُقِيتَ، فَتَتَنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِينُ، فَيَقُولُ لَهُ شَيْطَانٌ آخَرُ: كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِيَ وَكُفِيَ وَوُقِيَ؟

“Apabila seseorang keluar dari rumahnya kemudian dia membaca doa di atas, maka disampaikan kepadanya: ‘Kamu diberi petunjuk, kamu dicukupi kebutuhannya, dan kamu dilindungi.’
Seketika itu setan-setanpun menjauh darinya. Lalu salah satu setan berkata kepada temannya,
‘Bagaimana mungkin kalian bisa mengganggu orang yang telah diberi petunjuk, dicukupi, dan dilindungi.’ (HR. Abu Daud 5095, Tirmidzi 3426, dan dishahihkan al-Albani)

Ada 3 unsur penting dalam doa keluar rumah di atas :

1. Kalimat bismillah yang berarti memohon perlindungan kepada nama Allah

Maksudnya adalah dengan menyebut nama-Mu, aku keluar dengan mencari pertolongan, penjagaan dan pengarahan yang lurus dari Allah Ta’ala.

2. Kalimat tawakkaltu ’alallah yang berarti tawakkal kepada Allah

Maksudnya adalah aku percaya kepada Allah, berpegang kepada-Nya, aku serahkan semua masalahku pada-Nya.

3. Kalimat laa haula laa quwwata illaa billaah yang berarti pengakuan bahwa tiada daya dan upaya kecuali hanya milik Allah

Merupakan ungkapan kepasrahan dan penyerahan diri kepada Allah ta’ala dan tidak merasa memiliki kekuatan kecuali dengan-Nya. Karena seorang hamba tidak punya kekuatan untuk menolak kejahatan dan mendatangkan kebaikan kecuali atas kehendakl Allah ta’ala.

BACA JUGA : 10 Amalan Pembuka Pintu Rezeki

3. Mengangkat pandangan ke langit ketika membaca doa keluar rumah

Selain doa diatas, Nabi juga tidak pernah keluar rumah kecuali beliau terlebih dahulu mengangkat pandangannya ke langit dan berdoa :

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَىَّ

Allahumma inni a-’udzu bika an adhilla aw udholla, aw azilla aw uzalla, aw azhlima aw uzhlama, aw ajhala aw yujhala ‘alayya

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari: aku tersesat, atau aku menyesatkan, atau aku tergelincir, atau aku digelincirkan, atau aku mendhalimi, atau aku didhalimi, atau kebodohanku atau dibodohi.”

Dari Ummu Salamah radhiyallahu’anha, beliau menceritakan,

مَا خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ بَيْتِي قَطُّ إِلَّا رَفَعَ طَرْفَهُ إِلَى السَّمَاءِ فَقَالَ: «اللَّهُمَّ أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ…

“Tidaklah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar dari rumahku, kecuali beliau mengangkat pandangannya ke atas langit, kemudian berdoa: Allahumma a-‘udzu bika an adhilla… (HR. Abu Dawud 5094, Nasai 5486, Ibnu Majah 3884, dan dishahihkan al-Albani)

Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin mengatakan, ”Ucapan Ummu Salamah di awal hadits menunjukkan ketekunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mengamalkan doa ini setiap kali beliau hendak keluar dari kediaman beliau.”

Pertanyaan : Bolehkah kedua doa tersebut dibaca secara bersamaan?

Kata Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin, ”Tidak ada masalah jika seorang muslim ingin mengamalkan kedua doa diatas secara bersamaan.”

Jika Anda kurang bisa membaca doa dengan berbahasa Arab, maka silahkan simak kedua doa keluar rumah beserta artinya di video berikut ini :

Atau jika Anda ingin mendengarkan ceramah yang lengkap membahas tentang doa keluar rumah beserta maknanya, bisa mendengarkan atau mendownloadnya pada link ceramah Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr

Adab dan Doa Masuk Rumah

Sesungguhnya islam adalah agama yang sempurna dan telah mengatur semua kondisi seorang muslim, termasuk saat memasuki rumah. Berikut beberapa adab islam ketika seorang muslim masuk ke rumahnya.

1. Mengetuk pintu dengan pelan

Dianjurkan bagi seorang muslim jika ia masuk ke dalam rumahnya agar mengetuk pintu dengan pelan, atau memencet bel pintu dengan tenang.

Tidak perlu ia mengetuk pintu dengan keras atau mengetuk pintu sambil memencet bel terus-menerus. Sebab, dapat mengganggu penghuni rumah dan membuat mereka merasa takut.

2. Memberikan isyarat kepada penghuni rumah ketika masuk

Hendaknya seseorang memberi isyarat kepada penghuni rumah apabila mereka tidak menyadari masuknya ia ke dalam rumah. Hal itu dapat dilakukan misalnya dengan berdehem atau menghentakkan kakinya ke lantai sehingga ia tidak mengagetkan orang di dalam rumah.

Imam Ahmad berkata, “Jika seorang laki-laki ingin masuk ke rumahnya, maka dianjurkan baginya berdehem atau mengentakkan sandalnya atau alas kakinya.”

3, Masuk dengan mendahulukan kaki kanan

Mendahulukan kaki kanan dalam segala urusan adalah termasuk petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kecuali dalam perkara-perkara yang jelek dan semisalnya.

4. Doa masuk rumah

Adapun doa masuk rumah yang saya nukil dari buku doa dan wirid karya Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, yaitu dengan membaca :

Bismillah.

“Dengan nama Allah (aku masuk).”

5. Mengucapkan salam kepada penghuni rumah

Dianjurkan bagi seorang muslim untuk mengucapkan salam ketika masuk rumah, baik ada orang di dalamnya, maupun tidak ada. Sebagaimana firman Allah ta’ala :

فَإِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً

“Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik.” (QS. An-Nur [24]: 61).

Imam Ibnu Sa’di menafsirkan bahwa rumah dalam ayat ini mencakup rumah sendiri atau rumah orang lain, ada yang tinggal di dalamnya maupun tidak ada.

Adapun redaksi latin salam yang diucapkan adalah…

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

“Semoga kesejahteraan, rahmat dan berkah Allah untuk kalian”

Jika masuk rumah yang sedang atau memang tidak ada penghuninya, redaksinya adalah

Assalamu’alaina wa ‘ala ibadillahi ash-shalihin 

“Semoga kesejahteraan untuk kita semua dan juga untuk hamba-hamba Allah yang shalih”

Sebagaimana dinukil oleh Imam Malik dalam kitab al-Muwaththa’ dan juga Imam Bukhari dalam kitab al-Adabul Mufrod.

Mengucapkan salam dimaksudkan untuk menyebarkan kasih sayang di dalam rumah, menambah keakraban antara seseorang dengan keluarganya serta mendapatkan keberkahan dan jaminan Allah.

6. Bersiwak

Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke dalam rumahnya, beliau memulai dengan bersiwak sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Aisyah radhiyallahu’anha.

Bersiwak merupakan salah satu cara menjaga kebersihan mulut, juga dapat mengharumkan baunya. Serta menunjukkan kepedulian kepada istri dan dalam rangka berhias untuknya.

Ini merupakan sunnah atau ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah terlupakan oleh banyak kaum muslimin, termasuk penulis sendiri.

7. Shalat dua rakaat

Hendaknya seorang muslim mengerjakan shalat dua rakaat ketika masuk rumah sebagaimana adab yang juga dilakukan ketika seorang muslim keluar dari rumahnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Jika engkau masuk ke dalam rumahmu, maka shalatlah dua rakaat karena itu akan menjagamu dari tempat masuk yang buruk.”

Jika Anda ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang doa masuk rumah serta penjelasannya, silahkan dengarkan ceramah di link ceramah Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr

Demikianlah pembahasan mengenai adab, dzikir serta doa keluar rumah dan doa masuk rumah yang bisa Anda amalkan dalam kehidupan sehari-hari Anda.

Semoga Anda selalu berada dalam lindungan dan hidayah Allah, serta selalu diberikan keberkahan dan kebahagiaan di dalam kehidupan Anda.

Wallahu a’lam.

Daftar Pustaka

al-Badr, Abdurrazzaq. 2012. Berjuta Manfaat dalam Sebaris Doa. Jakarta: Perisai Quran.

Nada, Abdul Aziz bin Fathi as-Sayyid. 2007. Ensiklopedi adab islam menurut al-Quran dan as-Sunnah. Jakarta: Pustaka Imam asy-Syafi’i

Jawas, Yazid bin Abdul Qadir. 2005. Doa dan wirid: mengobati guna-guna dan sihir menurut al-Quran dan as-Sunnah. Jakarta: Pustaka Imam asy-Syafi’i