Pelajaran yang Saya Dapatkan dari 12x Gagal Lolos Seleksi Kerja dan Jadi Pengangguran Selama 6 Bulan

Sebenarnya ini memalukan, aib pribadi.

Bayangkan saja, saya ditolak oleh 12 perusahaan berbeda dan nganggur selama 6 bulan.

Apa kata dunia?

Disaat teman-teman seperjuangan sudah merasakan nikmatnya gaji pertama, kedua, ketiga, keempat bahkan kelima.

Saya? Masih berkutat dengan pahitnya menyandang status sebagai pengangguran!

Namun, seperti perkataan orang-orang sukses yang pernah saya pelajari yaitu Anda harus menghabiskan kuota kegagalan Anda sebelum Anda meraih tujuan Anda.

Dan hal positif itu yang menjadikan saya tidak berkecil hati dan tetap berjuang.

Pada artikel ini, saya akan berbagi tentang pelajaran yang saya dapatkan dari 12x gagal lolos seleksi kerja dan menjadi pengangguran selama 6 bulan lamanya.

Tanpa tedeng aling-aling lagi, silahkan Anda simak pelajarannya berikut ini.

1 Doa itu Butuh Waktu Untuk Dikabulkan

Waktu pengabulan doa itu berbeda-beda, ada yang cepat ada yang lambat. Berkat pengalaman mendapat pekerjaan setelah 6 bulan berlalu, saya mempelajari bahwa doa itu butuh waktu untuk dikabulkan.

Alasan pastinya hanya Allah yang mengetahuinya.

BACA JUGA : Doa mendapatkan pekerjaan

Namun, ada sebuah hadits yang menyebutkan bahwa kita tidak boleh putus asa dalam berdoa, meskipun belum juga terlihat tanda-tanda akan dikabulkan.

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Doa para hamba akan senantiasa dikabulkan, selama tidak berdoa yang isinya dosa atau memutus silaturrahim, selama dia tidak terburu-buru.” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud terburu-buru dalam berdoa?” Beliau bersabda, “Orang yang berdoa ini berkata, ‘Saya telah berdoa, Saya telah berdoa, dan belum pernah dikabulkan’. Akhirnya dia putus asa dan meninggalkan doa.” (HR. Muslim dan Abu Daud)

Jadi, jika Anda sedang berdoa dan belum juga dikabulkan, setelah seluruh faktor agar doa dikabulkan dan menjauhi penghalang terkabulnyanya doa telah Anda lakukan, maka Anda harus tetap sabar dalam menunggu waktu terkabulnya doa.

…Sampai doa Anda dikabulkan oleh Allah.

2 Pentingnya Bahasa Inggris

Salah satu kegagalan saya dalam menembus proses wawancara kerja di salah satu perusahaan adalah karena saya lemah dalam bahasa Inggris, terlebih lagi dalam hal bicara.

Jika membaca artikel berbahasa Inggris saja harus menggunakan bantuan Google Translate, maka bisa Anda bayangkan seperti apa bagusnya kemampuan bahasa Inggris saya. Hehe.

Alhasil, ketika wawancara kerja dan disuruh untuk menjelaskan tentang tugas akhir yang saya kerjakan dengan menggunakan bahasa Inggris, GAGAP TOTAL!

Tugas akhir itu sebagian besar menggunakan bahasa teknik, jika menggunakan bahasa Inggris untuk sehari-hari saja bingung, maka bagaimana lagi untuk pembahasan yang banyak bahasa tekniknya.

Kesimpulannya adalah bahasa Inggris itu modal yang sangat penting dalam proses mencari kerja, apalagi Anda adalah seorang fresh graduate.

Jika Anda tidak bisa, maka dengan sendirinya Anda telah menggugurkan kesempatan Anda untuk bekerja di tempat yang menjadikan bahasa Inggris sebagai salah satu kriteria dalam mencari calon karyawannya. Rugi besar!

3 Jangan Pernah Menyerah

Salah satu pelajaran yang saya petik dari pencarian kerja selama 6 bulan adalah jangan pernah menyerah.

Karena Anda tidak mengetahui waktu pastinya, kapan Anda ditakdirkan akan mendapatkan pekerjaan.

Bisa jadi waktu dimana Anda ingin menyerah, itulah waktu dimana tujuan Anda akan segera terwujud.

Dan bisa jadi prosesnya akan lebih mudah dibandingkan dengan proses-proses ketika Anda mengalami kegagalan.

Itulah yang saya alami, ketika 6 bulan telah berlalu, berbagai macam perusahaan sudah saya lamar, banyak tes sudah saya ikuti, sampai saya hafal soal-soal psikotes, teman-teman se-angkatan sudah pada gajian.

BACA JUGA : 15 Aktivitas yang bisa Anda lakukan saat jadi pengangguran

Ingin rasanya banting setir dan mencoba peruntungan lain.

Namun, tiba-tiba keajaiban datang, ada panggilan tes kerja dari salah satu perusahaan grup Astra, dekat dengan rumah pula.

Prosesnya pun sangat cepat dan mudah, tidak ada tes psikotes, hanya tes membaca gambar teknik dasar yang sangat mudah.

Tes wawancaranya pun bisa dibilang sangat mudah, hanya tanya-jawab ringan dengan user, tidak ada wawancara dengan psikolog, manajer apalagi direktur.

Durasi waktu dari panggilan tes kerja sampai resmi bekerja, hanya seminggu! Amazing…

Sangat jauh berbeda dengan beberapa perusahaan yang saya lamar sebelumnya, dimana jarak antara tes psikotes dengan wawancaranya paling cepat seminggu, belum lagi keputusan lolos wawancaranya atau tidak, yang seringnya tidak jelas.

Yang pasti proses seleksi kerja standar itu melelahkan, membutuhkan waktu yang lama dan bertele-tele.

Jadi, jangan pernah menyerah dalam berusaha untuk mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan. Bisa jadi momen dimana Anda ingin menyerah, disitulah momen Anda akan mendapatkan apa yang Anda inginkan.

4 Terlalu Selektif dan Idealis

Diantara kesalahan yang saya buat sehingga saya terlalu lama menganggur adalah terlalu idealis dan selektif dalam memilih pekerjaan.

Kedua hal tersebut tidaklah bisa dikatakan 100% salah. Namun, jika Anda ingin lebih cepat dalam mendapatkan pekerjaan maka Anda harus sedikit menyingkirkan sikap selektif dan idealis Anda.

Karena dengan kedua sikap tersebut, beberapa kali saya menolak ketika ditawarkan sebuah posisi di perusahaan.

Padahal, jika saja saya mengiyakan, mungkin saya tidak akan sampai 6 bulan merasakan pahit manisnya menjadi seorang pengangguran.

Tapi, pilihan kembali lagi ke pribadi Anda.

5 Jangan Melamar Pekerjaan di Tempat yang Anda Tidak Inginkan

Salah satu sikap selektif saya ketika mencari pekerjaan adalah saya tidak mau bekerja di luar kota.

Alasannya sederhana, karena saya orangnya tidak biasa pergi jauh dan memang tidak ingin jauh dari orangtua.

Nah, salah satu kesalahan saya adalah melamar di perusahaan yang memang menyaratkan karyawannya untuk mau bersedia di tempatkan dimana saja, dalam hal ini diluar Jawa.

Kurang lebih 2 perusahaan pernah saya ikuti tesnya sampai tahap wawancara yang pastinya berakhir dengan kegagalan, karena memang dari awal tidak ada keinginan untuk bekerja disana.

Hal tersebut tentunya hanya buang-buang waktu saja. Namun, sebenarnya saya memiliki alasan lain mengapa tetap mengikuti tesnya.

Yaitu untuk sekedar mencari muka di depan orangtua.

Karena dikira saya tidak ada pergerakan dalam mencari pekerjaan, padahal sudah puluhan perusahaan saya kirimi surat lamaran dan juga CV saya, maka terpaksa saya mengikuti tes kerja di perusahaan yang tidak saya inginkan tersebut.

Mohon jangan ikuti cara tersebut, karena merupakan salah satu bentuk pengelabuan terhadap orangtua. Tidak baik!

Selain itu, hal tersebut hanya akan menambah banyak daftar kegagalan Anda dalam mencari pekerjaan tentunya.

Penutup

Salah satu cara cepat untuk mendapatkan kesuksesan adalah dengan belajar dari pengalaman orang lain.

Bisa pengalaman baiknya maupun pengalaman buruknya. Keduanya bisa dijadikan sebagai pelajaran.

Jika Anda ingin sukses dalam mendapatkan pekerjaan, belajarlah dari pengalaman orang lain yang pernah mengalaminya.

Semoga bermanfaat.